BERITA TERBARUSULUT

BMKG Ingatkan Cuaca Ekstrem di Sulawesi Utara: Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Gelombang Tinggi Ancam Sepekan ke Depan

Warga Diminta Waspada Banjir, Longsor, hingga Gangguan Pelayaran

FORUMADIL, Manado – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan berlangsung dalam beberapa hari ke depan di wilayah Sulawesi Utara. Hujan lebat disertai angin kencang dan gelombang tinggi diprediksi melanda sebagian besar wilayah pesisir hingga pegunungan.

Peringatan ini langsung menarik perhatian publik karena sejumlah daerah di Sulut sebelumnya telah mengalami banjir dan tanah longsor hanya dalam waktu singkat setelah hujan intens.

BMKG: Hujan Lebat & Angin Kencang Menguat

BMKG menyampaikan bahwa pola awan konvektif dan pergerakan massa udara basah di kawasan utara Sulawesi semakin intens. Kombinasi ini berpotensi memicu:

  • Hujan lebat berdurasi panjang
  • Angin kencang sesaat
  • Petir di sejumlah titik
  • Peningkatan potensi pohon tumbang

Wilayah terdampak paling signifikan meliputi Kota Manado, Minahasa Utara, Bitung, Tomohon, Minahasa Selatan, dan Bolaang Mongondow Raya.

Masyarakat diminta melakukan pembatasan aktivitas luar ruang jika cuaca mulai memburuk, terutama bagi pengguna kendaraan roda dua.

Risiko Banjir dan Longsor Meningkat

BMKG juga mengingatkan potensi banjir bandang dan longsor di daerah rawan. Beberapa kecamatan di Minut, Minahasa, serta Tomohon masuk kategori waspada mengingat struktur tanah yang labil saat diguyur hujan bertubi-tubi.

Petugas BPBD di sejumlah daerah sudah meningkatkan siaga bencana, terutama di kawasan perbukitan dan bantaran sungai.

BMKG menegaskan bahwa curah hujan yang ekstrem dalam waktu singkat dapat memicu luncuran material tanah, sehingga warga diminta memperhatikan retakan tanah, kemiringan lereng, dan aliran sungai yang tiba-tiba keruh.

Gelombang Tinggi Mengancam Pelayaran & Nelayan

Selain hujan, BMKG memperingatkan adanya gelombang tinggi yang mencapai 2,5–4 meter di perairan Sulut, terutama:

  • Laut Sulawesi
  • Perairan Sitaro
  • Perairan Likupang
  • Samudera Pasifik Utara Halmahera

Kapal kecil, nelayan, serta layanan kapal penumpang diminta menunda keberangkatan jika kondisi tidak aman. Beberapa rute penyeberangan rawan—termasuk Manado–Siau dan Bitung–Tagulandang—diminta memperhatikan update terbaru dari Syahbandar.

BMKG menegaskan bahwa salah satu penyebab meningkatnya kecelakaan laut adalah nekat berlayar tanpa memperhatikan prakiraan cuaca harian.

Saran BMKG untuk Warga: Tetap Tenang, Tingkatkan Kewaspadaan

BMKG memberikan sejumlah imbauan praktis:

  1. Hindari berteduh di bawah pohon besar saat hujan dan angin kencang.
  2. Periksa drainase rumah, bersihkan saluran air agar tidak tersumbat.
  3. Waspadai aliran sungai yang tiba-tiba meningkat.
  4. Tunda perjalanan laut jika peringatan gelombang tinggi dikeluarkan.
  5. Siapkan tas darurat terutama di daerah rawan banjir dan longsor.

Koordinasi lintas instansi BPBD, Basarnas, TNI/Polri, serta pemerintah daerah diharapkan memperkuat kesiapsiagaan bencana.

Cuaca ekstrem yang kembali muncul menandakan perlunya kesiapsiagaan jangka panjang di Sulawesi Utara. Bencana hidrometeorologi tidak hanya menyangkut kondisi alam, tetapi juga kesiapan infrastruktur, manajemen risiko pemerintah daerah, serta kepedulian masyarakat terhadap informasi resmi.

BMKG telah memberikan peringatan dini, namun efektivitasnya sangat bergantung pada kepatuhan warga dan respons cepat dari pemerintah daerah. Dengan pola cuaca yang semakin sulit diprediksi, langkah mitigasi menjadi prioritas agar potensi kerugian jiwa maupun materi dapat ditekan.(Hen)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button