AGAMABERITA TERBARU

Damai Sejahtera Jadi Pesan Natal bagi Jemaat Rayon Horeb

Pendeta Linda Polii-Runtuwarow ajak jemaat menyambut Natal dengan hati yang tenang, penuh doa, dan hidup dalam damai sejahtera dari Kristus.

FORUMADIL, Wasian — Jemaat Rayon Horeb GPdI Lahai-Roi Wasian, melaksanakan ibadah pra Natal di rumah keluarga Rumimpunu–Tangka, Senin malam (02/12/2025). Dalam ibadah tersebut, Pendeta Linda Polii-Runtuwarow, S.Th., menyampaikan pesan utama mengenai makna damai sejahtera bagi kehidupan umat Tuhan.

Mengutip ayat dari Yohanes 14:27, Pendeta Linda menegaskan bahwa damai sejahtera bukan sekadar perasaan tenang, tetapi anugerah ilahi yang tidak sama seperti kedamaian yang ditawarkan dunia.

“Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu… Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” — Yohanes 14:27 (TB)

Pendeta Linda menyampaikan bahwa damai sejahtera merupakan kebutuhan utama umat manusia karena mencakup tiga dimensi penting:

  1. Hubungan dengan sesama. Damai sejahtera menciptakan harmoni, persatuan, kasih, dan hidup berdampingan dalam keluarga maupun masyarakat.
  2. Hubungan dengan Allah. Damai sejahtera berawal dari rekonsiliasi manusia dengan Allah melalui Yesus Kristus sehingga manusia tidak lagi hidup dalam ketakutan dan keterpisahan.
  3. Kesejahteraan menyeluruh. Konsep shalom juga berbicara mengenai kesehatan, perlindungan, kecukupan, dan kondisi hidup yang utuh tanpa kekurangan apa pun.

Menurut Pendeta Linda, damai sejahtera bukan hanya keadaan emosional, tetapi hasil dari kehadiran Yesus dalam hati umat percaya.

“Yesus adalah sumber damai sejahtera yang kekal. Karena itu, jika ingin hidup dalam damai, hadirkan Tuhan dalam hidup dan hati kita,” ungkapnya.

Doa Sebagai Jembatan dengan Allah

Dalam renungan, Pendeta Linda mengingatkan jemaat untuk tetap tekun dalam doa, sebagaimana tertulis dalam 1 Tesalonika 5:17: ‘Tetaplah berdoa.’

“Bukan berarti kita berdoa tanpa henti setiap detik, tetapi kita membangun kebiasaan berbicara dengan Tuhan dan menyerahkan hidup sepenuhnya kepada-Nya,” jelasnya.

Menurutnya, setiap persoalan hidup — baik pergumulan keluarga, pekerjaan, maupun kesehatan — akan lebih mudah dihadapi apabila umat menjadikan doa sebagai bagian utama kehidupan.

Penutup Ibadah Bernuansa Harapan

Pesan rohani Gembala sidang GPdI Lahai-Roi Wasian Pdt. Maritje Tambuwun Rintjap, S.Th., bahwa Ibadah pra Natal ini membawa suasana syukur dan refleksi bagi jemaat yang hadir. Melalui firman Tuhan, umat kembali diingatkan bahwa Natal bukan sekadar perayaan, tetapi momentum untuk memperbarui hubungan dengan Tuhan dan sesama.

Pendeta Linda menekankan bahwa damai sejahtera sejati hanya dapat dirasakan ketika umat hidup dekat dengan Kristus. Untuk itu, tetaplah berdoa supaya Damai sejahtera Allah tetap menjadi bagian hidupmu.

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button