Kelangkaan LPG Mulai Terasa di Beberapa Wilayah, Jelang Natal Pemerintah Diminta Waspada
Jelang Natal, keluhan warga terkait menipisnya LPG 3 kg mulai muncul di sejumlah wilayah Sulut. Pemerintah diminta cepat mengantisipasi agar tidak terjadi kelangkaan seperti tahun-tahun sebelumnya.

FORUMADIL, Minahasa Utara – Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025, sejumlah kecamatan di Minahasa Utara dan beberapa wilayah Sulawesi Utara mulai melaporkan indikasi kelangkaan LPG subsidi ukuran 3 kg. Meskipun belum terjadi antrean panjang seperti tahun-tahun sebelumnya, keluhan warga mulai muncul terkait menipisnya stok di pengecer serta kenaikan harga di tingkat pangkalan bayangan.
Beberapa warga yang ditemui Forum Adil menyebutkan bahwa pasokan beberapa hari terakhir “lebih cepat habis dibanding biasanya”. Sebagian pengecer juga mengaku menerima jumlah tabung yang lebih sedikit dari distributor.
“Biasanya jam 10 pagi masih tersedia, sekarang jam 8 sudah habis. Kami khawatir jelang Natal nanti makin susah dapat,” ujar seorang warga di Kecamatan Dimembe.
Distribusi Aman, Tetapi Pola Konsumsi Meningkat
Berdasarkan pengamatan lapangan, kelangkaan tidak disebabkan oleh gangguan distribusi, melainkan peningkatan konsumsi rumah tangga dan usaha kecil menjelang libur Natal dan Tahun Baru. Fenomena musiman ini terjadi hampir setiap tahun, dan jika tidak diantisipasi, dapat berdampak pada lonjakan harga di tingkat pengecer.
Sumber internal yang memahami mekanisme distribusi LPG menyebutkan bahwa beberapa titik rawan terdapat di Minahasa Utara, Minahasa, Manado bagian pinggiran, serta Bolaang Mongondow Utara—wilayah yang dalam tahun-tahun sebelumnya sempat mengalami pengetatan suplai.
Pemerintah Diminta Lakukan Antisipasi Cepat
Pengamat kebijakan energi Forum Adil menilai, pemerintah daerah dan Pertamina perlu mengambil langkah preventif, bukan menunggu kelangkaan terjadi.
“Sulut memiliki pola konsumsi yang meningkat tajam setiap Desember. Pemerintah harus mengeluarkan kebijakan antisipatif, seperti pendistribusian ekstra kuota Natal, pengawasan harga di pangkalan, serta sidak terhadap praktik penimbunan,” ungkap analis Forum Adil.
Selain itu, pemerintah diminta memastikan keringanan akses bagi UMKM, khususnya usaha kuliner yang meningkat jelang liburan.
Pola Tahunan yang Harus Diputus
Setiap Desember, kelangkaan LPG 3 kg menjadi isu klasik di Sulawesi Utara. Tahun ini, meski belum terjadi krisis, tanda-tanda awal sudah terlihat. Dengan ratusan ribu rumah tangga bersiap menyambut Natal, pemerintah diminta tidak menganggap remeh tanda-tanda lapangan.
“Jika tidak diawasi, pengecer nakal akan memainkan harga. Masyarakat kecil yang paling dirugikan,” kata seorang aktivis konsumen.
Seruan untuk Masyarakat
Forum Adil mengimbau masyarakat untuk membeli sesuai kebutuhan, menghindari panic buying, serta segera melapor ke pemerintah desa atau pangkalan resmi jika menemukan harga yang tidak wajar.
Natal seharusnya menjadi momen sukacita—bukan krisis energi tahunan.(Hen)



