Jembatan Interchange Kairagi Manado Jadi Sorotan, Hamba Tuhan dari Jerman Doakan Jembatan Viral

FORUMADIL, Manado – Jembatan Interchange Kairagi, yang merupakan jembatan susun pertama di Sulawesi Utara, kini menjadi perhatian publik setelah tiga warga diduga terjatuh dari jembatan tersebut dalam beberapa waktu terakhir.
Jembatan yang berfungsi sebagai penghubung utama antara Kota Manado dengan Bitung, Minahasa Utara, Tomohon, dan Minahasa ini memainkan peran krusial dalam kelancaran transportasi dan pertumbuhan ekonomi daerah.
Menanggapi insiden ini, Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Utara berencana memasang pagar pengaman untuk meningkatkan keselamatan pengguna jalan. Langkah ini juga mendapat dorongan dari anggota DPRD Manado yang mendesak pemerintah untuk segera mengambil tindakan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang.
Selain upaya fisik dari pemerintah, elemen masyarakat juga turut ambil bagian dalam menanggapi situasi ini. Sejumlah pemimpin gereja dan komunitas doa menggelar doa pengurapan di Jembatan Interchange Kairagi. Acara ini dipimpin oleh Pdt. dr. Lenny Matoke, S.pS, MA, bersama dengan Rev. Dr. Suzette Hattingh dan Rev. Dr. Gayle Claxton dari Jerman, serta Tim Leader Gereja Bethany Wanea Plaza dan pendoa antar denominasi se-Kota Manado.

Dalam momen doa tersebut, Rev. Suzette Hattingh menyampaikan pentingnya tidak hanya berdoa dalam roh, tetapi juga mengambil otoritas atas roh kematian.
“Dalam Nama Tuhan Yesus, kami mengambil otoritas atas roh maut! Kami menghardik engkau, roh maut, dalam nama Yesus. Kami patahkan kuasa maut atas Jembatan Interchange dan menaruh tembok perlindungan Tuhan di tempat ini,” ujarnya.
Dengan adanya langkah-langkah konkret dari pemerintah serta dukungan spiritual dari komunitas religius, diharapkan Jembatan Interchange Kairagi tidak hanya menjadi ikon infrastruktur modern, tetapi juga menjadi tempat yang aman dan nyaman bagi seluruh pengguna jalan.(Hen)



