Tujuh Teladan Remaja Alkitabiah: Refleksi bagi Anak Muda Kristen Zaman Ini

FORUMADIL, Manado – Di tengah derasnya arus konten viral, Demontrasi, pelaku non meme foto presiden, yang memecah moral dan nalar, yang menggambarkan kurangnya moralitas anak-anak muda saat ini. Tujuh tokoh muda Alkitab yang menjadi cahaya di zamannya. Anak-anak muda Kristen dipanggil untuk meneladani kisah hidup sesuai Firman Tuhan. Berikut Tujuh Tokoh Alkitab yang dapat menginspirasi anak-anak muda Kristen:
1. Timotius (remaja/dewasa muda) dipercaya Rasul Paulus memimpin jemaat meski usianya masih muda, kemungkinan sekitar akhir remaja atau awal usia 20-an. Dalam 1 Timotius 4:12, ia diingatkan untuk menjadi teladan dalam perkataan, tingkah laku, kasih, iman, dan kesucian. Ketekunan dan kesetiaannya menjadikannya simbol bahwa kepemimpinan rohani tak menunggu usia matang, tetapi hati yang taat.
2. Maria
Maria (13–16 tahun), gadis remaja dari Nazaret, memperlihatkan kerendahan hati dan ketaatan mutlak saat menerima kabar bahwa ia akan mengandung Sang Mesias. Di usia remajanya, ia menunjukkan keberanian spiritual yang luar biasa. Maria mengajarkan bahwa remaja perempuan masa kini bisa menjadi alat kabar sukacita jika memiliki hati yang tunduk dan percaya.
3. Daniel
Sekitar 14–17 tahun Daniel dibuang ke Babel. Ia adalah remaja yang hidup di tengah budaya asing yang menolak imannya. Namun, ia teguh menolak makanan najis dan tetap taat berdoa kepada Tuhan, bahkan ketika hal itu mengancam nyawanya. Keteladanannya mengajarkan anak muda Kristen untuk tetap berdiri teguh di tengah tekanan zaman.
4. Daud
Disaat berumur sekitar 15–17 tahun, Daud adalah remaja penggembala domba yang berani melawan Goliat hanya dengan iman dan sebuah umban. Keberanian dan kepercayaannya kepada Tuhan menunjukkan bahwa kemenangan tidak bergantung pada kekuatan, tetapi pada kepercayaan kepada Allah. Daud adalah contoh bahwa iman yang teguh dapat mengalahkan ketakutan terbesar.
5. Yusuf
Yusuf berusia 17 tahun saat dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya, menjadi lambang integritas. Dalam penderitaan, ia tidak membalas kejahatan, dan ketika digoda oleh istri Potifar, ia tetap memilih jalan benar. Kisah Yusuf adalah pelajaran hidup bagi anak muda untuk menjaga kemurnian dan setia dalam penderitaan, karena Tuhan setia memulihkan di waktu-Nya.
6. Samuel.
Samuel (kira-kira 3–12 tahun) dipanggil Tuhan saat masih kecil dan hidup melayani di Bait Allah. Ia menjawab panggilan Allah dengan kata-kata yang tulus: “Berbicaralah, sebab hamba-Mu mendengar.” Karena kepekaan dan ketaatannya sejak dini, Samuel tumbuh menjadi nabi besar. Anak-anak dan remaja Kristen masa kini belajar darinya pentingnya mendengar suara Tuhan dan hidup dalam tuntunan-Nya.
7. Yosia, Raja Muda yang Mengguncang Yehuda dengan Pembaruan Rohani
Di usia delapan tahun, Yosia naik takhta sebagai Raja Yehuda—sebuah usia yang umumnya belum dianggap matang untuk memimpin sebuah bangsa. Namun, pada usia lima belas tahun, Yosia mulai mencari Tuhan dengan sungguh-sungguh, dan tak lama kemudian, ia memulai reformasi rohani besar-besaran di negerinya. Dengan keberanian luar biasa, ia menghancurkan segala bentuk penyembahan berhala dan memulihkan kembali ibadah yang benar kepada Tuhan. Semangat Yosia menunjukkan bahwa usia muda bukanlah penghalang untuk membawa perubahan besar dan menjadi alat Tuhan dalam membangkitkan generasi yang takut akan Allah.
Ketujuh tokoh ini menjadi referensi hidup yang jauh lebih bermakna dibanding tren-tren viral yang merusak arah generasi—seperti aksi demonstrasi tanpa wawasan, konten satir seperti animasi Presiden Prabowo berciuman dengan mantan Presiden Jokowi, atau kritik sosial yang tak dilandasi etika dan iman.
Anak muda Kristen masa kini dipanggil untuk menjadi seperti Yesus yang cinta firman, seperti Timotius yang memimpin dengan teladan, seperti Maria yang taat, seperti Daniel yang setia, seperti Daud yang berani, seperti Yusuf yang menjaga integritas, dan seperti Samuel yang mendengar suara Tuhan. Setia dalam iman seperti Daniel. Rendah hati dan taat seperti Maria. Menjadi teladan dalam perkataan dan perbuatan seperti Timotius. Dan membawa perubahan positif seperti Yosia.
Refleksi untuk generasi muda dengan ketujuh tokoh ini menunjukkan bahwa Tuhan dapat memakai siapa saja, tanpa memandang usia. Mereka menjadi alat Tuhan karena memiliki hati yang taat, iman yang teguh, dan keberanian untuk berdiri bagi kebenaran.

Penulis : Wesley Daniel Tambuwun, S. E., Ketua Pray & Worship dan Ketua komisi Pelayanan Pria GPdI Lahai-Roi Wasian.



