Gorontalo Pertimbangkan Keluar dari Bank SulutGo: Apa Dampaknya bagi Sulut?

FORUMADIL, Manado – Pemprov Gorontalo sedang mempertimbangkan pembentukan bank daerah baru. Di sisi lain, Sulawesi Utara sebagai pemegang saham mayoritas di Bank SulutGo menghadapi tantangan sekaligus peluang.
Pemerintah Provinsi Gorontalo dikabarkan tengah mempertimbangkan langkah besar: memisahkan diri dari kepemilikan saham di PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Utara Gorontalo (Bank SulutGo) dan membentuk bank pembangunan daerah (BPD) sendiri. Jika rencana ini terealisasi, maka struktur perbankan daerah akan mengalami perubahan yang signifikan, dengan dampak ekonomi dan politik yang tidak bisa diabaikan, terutama bagi Sulawesi Utara selaku pemegang saham terbesar.
Komposisi Saham Bank SulutGo: Siapa Pemain Utama?
Berdasarkan data resmi Bank SulutGo, susunan pemegang saham hingga saat ini terdiri dari:
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara: 35,88%
PT Mega Corpora: 24,82%
Pemerintah Provinsi Gorontalo: 5,79%
Pemerintah Kabupaten/Kota di Gorontalo (termasuk Boalemo, Pohuwato, Kota dan Kab. Gorontalo, Bone Bolango, dll): ±10,29%
Koperasi Karyawan dan Pemerintah Kabupaten/Kota di Sulut lainnya: sisanya.
Dengan demikian, total saham wilayah Gorontalo mencapai sekitar 16,08%, menjadikannya pemegang saham regional terbesar kedua setelah Sulawesi Utara.
Potensi Dampak bagi Bank SulutGo dan Sulut
1. Dampak Positif bagi Sulawesi Utara:
Kontrol dan Arah Strategis Lebih Terfokus
Keluarnya Gorontalo berpotensi memberi ruang bagi Pemprov Sulut memperkuat kendali terhadap arah strategis bank.
Reorganisasi Produk dan Layanan
Fokus BSG bisa diarahkan untuk mengembangkan layanan dan pembiayaan yang lebih sesuai dengan karakteristik ekonomi Sulut.
2. Dampak Negatif:
Penurunan Modal dan Aset
Dengan hilangnya 16,08% kepemilikan, struktur modal dan kekuatan ekspansi BSG bisa terganggu sementara waktu.
Risiko Hilangnya Pasar Gorontalo
Nasabah institusional dan individu dari wilayah Gorontalo kemungkinan besar akan berpindah ke bank baru milik daerah tersebut.
Tantangan Persepsi Publik
Perubahan komposisi ini berpotensi menimbulkan kekhawatiran terhadap stabilitas atau arah kebijakan bank ke depan jika tidak dikelola secara transparan.
Apa Keuntungan Bagi Gorontalo?
Langkah mendirikan bank baru sendiri memberi beberapa keuntungan strategis:
Kemandirian Keuangan Daerah
Pemerintah Gorontalo dapat mengatur arah bisnis, produk, dan prioritas pembiayaan sesuai kebutuhan lokal, termasuk sektor strategis seperti pertanian dan perikanan.
Peningkatan PAD
Keuntungan dari operasional bank daerah sepenuhnya akan menjadi milik Pemprov Gorontalo dan pemerintah kabupaten/kota setempat.
Fleksibilitas Pengambilan Kebijakan
Tanpa keterikatan dengan provinsi lain, bank baru Gorontalo bisa lebih gesit dalam mengembangkan digital banking dan pembiayaan berbasis komunitas.
Peran Strategis Gubernur Sulut
Sebagai pemegang saham terbesar, Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga stabilitas dan daya saing Bank SulutGo. Selain mempersiapkan langkah antisipatif seperti penguatan permodalan dan digitalisasi layanan, dialog antar daerah juga menjadi kunci menjaga harmoni regional.
Langkah Gorontalo ini bisa menjadi tantangan sekaligus peluang. Yang pasti, keberhasilan restrukturisasi dan adaptasi Bank SulutGo ke depan sangat bergantung pada kemampuan kolaborasi antarpemangku kepentingan di wilayah timur Indonesia.
Oleh : Mikhael Rumondor, S.E., S.H., M.M., Pakar Ekonomi Keuangan Perbankan dan Perpajakan, Dosen Manajemen Fakultas ilmu sosial dan ilmu Hukum Universitas PRISMA Manado.




