Henny Lengkong: Harmoni Karier, Kuliner, dan Cinta pada Batik

FORUMADIL, Manado – Batik bukan hanya selembar kain bermotif indah, melainkan cerita panjang tentang identitas, filosofi, dan kebanggaan bangsa Indonesia. Di tengah modernisasi, ada banyak cara untuk menjaga warisan ini tetap hidup, salah satunya lewat sosok Henny Lengkong.
Dalam sebuah potret, Henny tampil anggun mengenakan kebaya beludru merah dengan selendang bermotif khas nusantara yang dipadukan dengan batik. Kesederhanaannya justru menghadirkan daya tarik tersendiri, seolah menyampaikan pesan bahwa batik bukan sekadar busana, tetapi bagian dari dirinya.

Henny saat ini berkarier sebagai Marketing Project Spring Air untuk area Indonesia Timur. Di balik kesibukan profesionalnya mengelola brand tempat tidur asal Amerika yang dikenal premium, ia selalu meluangkan waktu untuk menyalurkan hobinya: Wisata Kuliner dan pecinta batik.
“Batik itu identitas kita. Memakainya membuat saya merasa lebih percaya diri, apalagi saat bepergian. Baginya, batik bukan hanya busana, melainkan cara sederhana untuk menunjukkan kebanggaan pada budaya Indonesia,” ujarnya dengan senyum hangat.
Pengakuan UNESCO pada 2009 yang menetapkan batik sebagai Warisan Budaya Takbenda Dunia semakin meneguhkan nilainya. Namun bagi Henny, makna batik jauh lebih dalam: ia adalah jembatan yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.

Kecintaannya pada batik juga ia bawa ke dalam keseharian. Bagi Henny, batik tak harus menunggu momen khusus, melainkan bisa menjadi bagian dari gaya modern sehari-hari. Dengan begitu, generasi muda bisa tetap merasa dekat dan bangga dengan budaya bangsa.
Melalui kiprahnya sebagai wanita karier dan kecintaannya pada budaya, Henny Lengkong menunjukkan bahwa kesuksesan modern tak harus menjauhkan diri dari akar tradisi. Justru, keduanya bisa berjalan beriringan, saling menguatkan, dan memperkaya jati diri.(Hen)



