BERITA TERBARUSULUT

Kasus Stunting di Bailang, Kadiskes Dan Kapus Injak Wajah Walikota Manado

FORUMADIL, Manado – Berdasarkan data BKKBN Sulut akurat persentase stunting Kota Manado Tahun 2023 sebesar 21,8 persen, jumlah ini jauh dari target penurunan 15,87 persen. Parahnya, di September 2024, menurut informasi kasus Stunting ini muncul lagi di wilayah Puskesmas Bailang. Bukan 1 tapi 5 anak.

Dari fakta ini, pemerintahan Andrei Angouw (AA) dan Richard Sualang (RS) dengan klaim segudang keberhasilan, dinilai gagal membentuk opini baik di masyarakat. 

Hal ini membuat Keraguan di mata masyarakat bahwa AARS tidak mampu mengatasi Stunting yang ada di Kota Manado. Padahal hampir setiap Pilkada/Pilwako di Indonesia, topik “Stunting” selalu menjadi topik untuk diperdebatkan. 

Menjadi pertanyaan, mengapa menjelang Pemilihan Walikota November 2024, AARS dihadapkan dengan munculnya kasus Stunting terbaru di bulan September, di kelurahan Bailang kecamatan Bunaken? 

Menurut pemerhati kebijakan pemerintah Hendra Lumempouw, ada dua kemungkinan sampai hal ini terjadi. 

Pertama, menurutnya, karena pembangkangan anak buah terhadap atasan atau ingin menjatuhkan nama baik Walikota. 

“Jangan sampai ada indikasi ingin menjatuhkan nama baik Pak Walikota, disaat menjelang cuti Pilwako, mengapa? Karena hal ini sudah dapat reward minus waktu bulan Mei 2024, koq bisa terulang lagi? Padahal kan, jika Kepala Puskesmas (Kapus) serius, pasti kasus ini tidak muncul lagi,”kata Hendra.

Kedua, karena Kepala Dinas Kesehatan (Kadis) Manado dan Kapus Bailang kecamatan Bunaken tidak memiliki kemampuan dalam penanganan Stunting dan tidak memahami penyebab kekurangan gizi kronis. 

“Seorang Kadis dan para Kapus harus mengerti apa yang terjadi bulan Mei 2024 lalu, dimana kasus stunting ini, AARS dinilai gagal, sehingga beberapa pemerhati kesehatan mengusulkan agar Pemerintah Kota Manado harus serius,”sesal Lumempouw. 

Lanjut Lumempouw, sebaiknya siapapun Walikota terpilih nanti, Kadis dan Kapus yang menodai dan tidak memiliki kemampuan tentang gizi buruk, tidak boleh diangkat lagi menjadi pejabat di Dinas Kesehatan. 

Seperti diketahui, berdasarkan informasi warga, bulan September 2024 ini terdapat kasus Stunting di Kelurahan Bailang Lingkungan (VI) Enam sebanyak 5 orang.

Setelah dikonfirmasi oleh media ini, Kapus Bailang dr. Nenny A.Tubagus mengatakan bahwa untuk data kasus Stunting langsung ditanyakan kepada Dinas Kesehatan. 

“Mau ketemu untuk apa ya? Langsung saja ke Dinkes Kota Manado untuk mendapatkan data tentang stunting, karena dinas lebih berhak memberikan data, Puskesmas tidak bisa,”ketus Kapus ketika dikonfirmasi. 

Sementara itu, Kadis Kesehatan Kota Manado Boby kristofel Keren SH. MSi juga tidak memberikan penjelasan terkait hal ini. 

“Kalau mo (mau) klarifikasi nanti dikantor jo (saja), qt lg TL (Kita Lagi Tinjau Lapangan) kata Boby via Whatsapp. Sampai berita ini naik, tak ada balasan lagi kabar klarifikasi dari Kadis berlatar belakang akademik hukum.(*)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button