BERITA TERBARUSULUT

Sampah Menumpuk di Kawasan Megamall Manado, Diduga Dampak Hujan Ekstrem dan Buruknya Tata Kelola Drainase

FORUMADIL, MANADO — Tumpukan sampah kembali terlihat di kawasan pesisir Megamall Manado pada Kamis siang (30/10). Dari pantauan lapangan pukul 14.13 WITA di titik koordinat Lat 1.486411, Long 124.834152,dan titik kedua di Lat 1.492312, Long 124.836697, yang berjarak sekitar beberapa ratus meter ke arah utara — masih dalam garis pantai yang sama.

Dari kedua lokasi ini, terlihat gundukan sampah plastik dan limbah rumah tangga mengapung di permukaan laut, menimbulkan pemandangan memprihatinkan di jantung kawasan wisata dan perdagangan kota ini.

Fenomena ini diduga merupakan imbas dari hujan ekstrem yang melanda Manado dan sekitarnya dalam beberapa hari terakhir. Hujan dengan intensitas tinggi telah membawa aliran sampah dari drainase dan sungai-sungai kecil menuju muara, hingga akhirnya bermuara di Teluk Manado.

Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Sulawesi Utara tengah mengalami masa transisi menuju puncak musim hujan.

“Potensi hujan lebat masih akan terjadi hingga awal November, disertai angin kencang dan gelombang tinggi di wilayah pesisir Manado–Minahasa Utara,” tulis BMKG dalam peringatan dini cuaca harian.

Selain faktor cuaca, penumpukan sampah ini juga menyoroti lemahnya pengelolaan limbah perkotaan. Sejumlah pemerhati lingkungan menilai, pola aliran air dari pusat kota yang langsung bermuara ke pantai tanpa sistem penahan atau penyaring sampah memperparah situasi setiap kali terjadi hujan besar.

“Setiap kali hujan deras, pasti seperti ini lagi. Sampah rumah tangga, plastik, dan potongan kayu langsung hanyut ke laut,” ujar salah satu warga yang ditemui di lokasi.

Dampak ekologisnya tidak kecil. Sampah plastik di laut berpotensi mencemari ekosistem pesisir, mengancam biota laut, dan memperburuk kualitas wisata bahari yang menjadi andalan Kota Manado.

Pemerhati lingkungan mendesak agar Pemkot Manado segera mengerahkan tim kebersihan pantai, memperkuat sistem penanganan sampah di muara sungai, serta melibatkan masyarakat dalam gerakan gotong royong rutin.

“Masalah ini bukan sekadar hujan, tapi cermin dari kebiasaan dan tata kelola kota yang belum disiplin,” ujar aktivis lingkungan dari komunitas pesisir Manado.(Hen)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button